Mukjizat Fonetik Bunyi Bahasa Alquran hadist

Salah satu Mukjizat Fonetik bunyi Alquran hadist adalah Tidak ada satupun kitab atau buku yang ada di dunia ini yang mengulas ruang lingkup suatu kajian sama seperti bobot kajian yang telah dilakukan oleh Alquran. Setiap pembahas (sesuai dengan analisis yang dikuasainya) akan dibukakan oleh Allah Swt untuk mengungkap bagian dari rahasia-rahasia Alquran, namun demikian rahasia-rahasia tersebut tidak akan pernah habis sampai akhir masa.

Berikut adalah kemukjizatan fonetik (bunyi) bahasa Alquran dan dibatasi pada tiga bahasan:
  • Pengaruh fonetik Alquran dalam konsistensi fonetik Bahasa Arab
  • Pemisah antara keteraturan bunyi dan pemeliharaan makna
  • Masalah keteraturan bunyi pada tingkat pelafalan, bunyi tunggal, dan susunannya di dalam Alquran

Pengaruh fonetik Alquran dalam konsistensi fonetik Bahasa Arab

  • Eksistensi Bahasa Arab
QS. Al-Hijr 15:9, Seorang yang berkonsentrasi dalam sejarah akan melihat dengan jelas bahwa banyak bahasa yang telah punah. (Bahasa Libanon, Mesir, Assyria dan lainnya)

  • Konsistensi Bahasa Arab
Adanya kesinambungan paradigma antar generasi untuk memahami teks-teks Bahasa Arab kuno & pusaka umat Islam (Alquran & Hadis).

  • Pembersihan Bahasa Arab
Alquran menjauhi bahasa yang bertele-tele, asing, berat didengar dan juga menjauhi kata/istilah yang kandungan maknanya tidak diakui Islam

  • Luasnya Penyebaran Bahasa Arab

Pemisah antara keteraturan bunyi dan pemeliharaan makna Alquran tidak hanya menjaga keteraturan fonetiknya saja tetapi juga maknanya, sebagai contoh:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan (QS. Al-Fatihah 1:5)

Kenapa mendahulukan na’budu baru nasta’in? Al-Zamakhsyari berkata, “Hal itu merupakan maksud mendahulukan sebab (ibadah) atas yang disebabkan (memohon pertolongan)”. Menurut Abu Al-Su’ud, “mendahulukan yang memiliki nilai kemuliaan”.

Demikian juga Firman Allah Swt, وَإِنَّ لَنَا لَلآخِرَةَ وَالأولَى (dan sesungguhnya kepunyaan Kami-lah akhirat dan dunia.) QS. Al-Lail 92:13

Masalah keteraturan bunyi pada tingkat pelafalan, bunyi tunggal, dan susunannya di dalam Alquran

Keteraturan antara sifat-sifat bunyi dan makna kalimat

حَتَّى إِذَا ادَّارَكُوا فِيهَا جَمِيعًا
sehingga apabila mereka masuk semuanya..(QS. Al-A’raf 7:38)

Asal katanya tadaarokuu, namun huruf ta ditukar dengan dal kemudian dimasukan ke dal depannya, lalu dimasukannya hamzah washal dan tanda tasydid -- hal ini mengisyaratkan kebersamaan mereka di neraka, berdesak-desakan & tidak beraturan, berkerumun, saling memperlambat jalannya dan akhirnya terjerumus.

Kesesuaian antara isyarat bunyi dan makna kalimat

لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلا مِنْ ضَرِيعٍ
Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri (QS. Al-Ghasysyiyah 88:6)
dhari’ berduri yang diacu pada makanan menunjukan kehinaan yang menyebabkan sikap kerendahan

Lebih lanjut dan detil mengenai Mukjizat Fonetik Bunyi Bahasa Alquran hadist silakan baca di Buku Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis (maqdis) jilid VII Kemukjizatan Bahasa dan Sastra Alquran Bab 2.

Lebih lanjut mengenai penjelasan Buku Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis (maqdis), spek buku, contoh-contoh artikel (daftar isi), testimoni tentang buku, manfaat buku, contoh halaman & cover dan cara pemesanan silakan diklik.

tags:Fonetik Alquran,mukjizat fonetik bunyi alquran hadist,bunyi bahasa alquran,eksistensi dan konsistensi bahasa alquran, konsistensi bahasa arab

No comments:

Post a Comment

Next Prev home