Pengaruh Kecanggihan Ilmiah terhadap Masalah Fiqih Embriologi - ensiklopedia mukjizat alquran hadis


Pengaruh Kecanggihan Ilmiah terhadap Masalah Fiqih Embriologi - ensiklopedia mukjizat alquran hadis

Sebagian musuh-musuh Islam telah menyerang & mencederai Alquran juga hadis Nabi SAW melalui topik embriologi.

Ada tiga Argumen yang akan digunakan untuk menyanggah & menjelaskan ketidak benaran tuduhan musuh Islam :

1. Studi obyektif terhadap semua teks Alquran & Hadist yang memuat topik ini

2. Mendeskripsikan masa janin dari segi bahasa & penjelasan para ahli tafsir, kemudian dilanjutkan dengan deskripsi tentang hakikat ilmiah embriologi manusia

3. Pemahaman tentang ditiupkan roh kepada janin harus berdasarkan pada pemahaman terhadap teks agama, sebagaimana dicontohkan oleh dalil-dalil yang kuat. Jika ada kajian ilmiah maka dijadikan sebagai dalil sekunder dan dalil yang sifatnya dugaan

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

(QS. Al-Mukminun 23:12-14)


Titik Penting Pembahasan
A. Fase Nuthfah (Sperma)

Nuthfah menurut arti = Air yang sedikit
menurut hukum agama = Air sperma pria & wanita
seperti yang dijelaskan dalam hadis “Segalanya tercipta dari (nuthfah) sperma pria & wanita” (HR. Muslim)

Alquran menyebutnya

إِنَّا خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat (QS. Al-Insan 76:2)

Cairan ini memiliki ciri pergerakan cepat, seperti tetesan air sebenarnya.
Fase ini berakhir dengan menempelnya sekumpulan sel-sel muda di selaput lendir rahim pada minggu pertama pembuahan. Ia tetap berbentuk tetesan air, meskipun jauh lebih pekat. Lalu ia memasuki fase baru, alaqah

B. Fase Alaqah (Segumpal darah)
Alaqah menurut ahli tafsir = menempel pada sesuatu, alaqah juga diacu pada darah secara umum, darah yang sangat merah dan darah yang beku.

Hal ini sesuai dengan bukti ilmiah karena pada masa ini (sepanjang minggu 3) nuthfah berbentuk darah merah yang kental.

Alaqah juga berarti lintah yang menghisap darah dan hidup pada kolam (genangan air), ia mencari makan pada darah binatang dengan cara menempel.

Para ahli tafsir (seperti Ibnu Katsir) kondisi janin pada masa ini berbentuk darah yang memanjang dan berwarna sangat merah karena adanya darah beku.

Kondisi ini sesuai dengan bentuk terakhir dari fase ini.

C. Fase Mudhgah (Segumpal Daging)
Pada awal minggu keempat jantung mulai berdenyut (hari ke 22)
Menurut Ibnu Katsir & Al-Lusi mudhgah = seperti potongan daging, tidak berbentuk & tidak lebih dari ukuran daging yang ditelan seseorang.

Hal ini sesuai dengan kondisi janin pada fase ini, yaitu sebesar biji kacang, permukaannya tampak dari luar dan telah tumbuh benjolan-benjolan, gumpalan badan, dada dan perut, sebagaimana terbentuk sebagian anggota tubuh bagian dalam beserta perlindungannya.


ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ

kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna (QS Al Hajj 22:5)

Ibnu Asyur & Ar-Razi berpendapat fase mudhgah sebagai awal penciptaan.

Ini diperkuat oleh teori Embriologi yang mengatakan bahwa awal penciptaan dimulai pada minggu keempat. Fase ini berakhir menjelang berakhirnya minggu keenam.


D. Fase Izham (Tulang)
Fase ini ditandai dengan adanya kerangka tulang rawan, terjadi pada awal minggu ketujuh. Badan mulai mengeras, kepala semakin jelas dan ujung-ujung badan mulai terlihat.

فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا

dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging (QS Al-Mukminun 23:14)

Para ulama tafsir (Asy-Syaukani, Ibnu Katsir, Al-Lusi : Allah SWT menciptakannya mengeras, memiliki kepala, tangan, kaki yang dilengkapi dengan tulang, jari & otot, lalu menumbuhkan daging pada setiap tulang.

Hal ini sesuai dengan Teori Embriologi yang mengatakan bahwa tulang diciptakan pertama kali lalu dibungkus dengan otot pada akhir minggu 7 & sepanjang minggu 8.
Menurut para ahli kandungan setelah itu fase janin (marhalah janiniyah) berakhir. Dari pantauan Ultrasonografi, semua susunan dalam dan luar yang ada pada orang dewasa sudah tercipta pada minggu ke 4 s/d 8 usia janin.

E. Fase Tumbuhnya Makhluq Baru
Fase ini mulai pada minggu kesembilan. Pada minggu ini janin berkembang lambat sampai minggu ke 12, setelah itu berkembang pesat sekali hingga berakhirnya kehamilan.
Fase ini juga ditandai dengan kesiapan anggota badan melakukan fungsinya & bisa bergerak/bergoyang. Menurut sebagian besar ahli tafsir, fase ini juga ditandai dengan karakteristik ditiupkannya roh.

Ahli kandungan menyebut fase ini fase kehamilan (marhalah hamiliyah), Alquran menyebutnya marhalah an-nasy’ah khalqan akhar.

الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ
فِي أَيِّ صُورَةٍ مَا شَاءَ رَكَّبَكَ

Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang O dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuh-mu. (QS. Al-Infithar 82:7-8)

E. Fase Tumbuhnya Makhluq Baru
Apa yang diuraikan Alquran sesuai dengan apa yang ditemukan dalam embriologi, periode penyempurnaan penciptaan terjadi pada periode kehamilan setelah minggu ke 8, ditandai janin memanjang dan anggota badan siap melakukan tugasnya, kemudian janin berubah bentuk secara alamiah, juga pada ukuran badannya.

Abdul Majid Az-Zindani adalah orang pertama yang meneliti hadist-hadist yang membicarakan topik ini. Bukti dan realita mengatakan bahwa tidak benar pendapat yang mengatakan bahwa jangka waktu masing-masing fase nuthfah, alaqah hingga mudgah adalah 40 hari.

Dalil yang mendasarinya :

Hadist Ibnu Mas’ud yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari & Muslim, terdapat tambahan kata fi dzalika (sebelum kata alaqah & Mudgah) pada redaksi muslim, sehingga riwayat itu menjadi lengkap.

Alquran menyebut bahwa tulang terbentuk setelah mudhgah. Juga hadist dari Hudzaifah mengatakan bahwa penciptaan tulang dimulai setelah malam ke 42 sejak terjadi fase nuthfah amsyaj. Hal ini juga sejalan dengan teori embriologi yang mengatakan bahwa tulang terbentuk setelah minggu ke 6

Menurut Az-Zamalkani, Riwayat Al-Bukhari mengenai redaksi “digabungkan dalam perut ibunya” adalah ditentukan dan diproses.

Dalam aturan Bahasa Arab, kata tsumma berarti urutan yang berjeda dengan informasi sebelum dan sesudahnya. Arti ini berubah jika ada ketentuan lain yang menunjukan arti lain, seperti pada Firman Allah :

ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
ثُمَّ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ

Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa O Kemudian Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa..(QS Al-An’am 6:153-154)

Ada kata nuthfah yang disusupkan pada redaksi Al-Bukhari “Sesungguhnya masing-masing kalian digabungkan penciptaannya di dalam perut ibunya 40 hari sebagai nuthfah”. Kata nuthfah sebenarnya tidak terdapat pada riwayat Al-Bukhari juga pada riwayat sahih lainnya.


Para ulama bersepakat bahwa janin ditiupkan roh setelah fase mudhgoh sempurna. Sejauh ini tidak ditemukan hadis sahih tentang itu selain hadis yang diriwayatkan Al-Bukhari & Muslim.

Juga berdasarkan ayat QS. Al-Sajadah 32:9 :

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

Namun pastinya kapan ditiupkannya roh tidak dapat dipastikan, ada yang berpendapat pada fase “pertumbuhan makhluq lain”, setelah fase tulang & pembukusannya. Wallahua’lam

Namun demikian ada tanda-tanda telah ditiupkannya roh, yaitu:
Kondisi tidurnya bayi
Adanya gerakan refleks

Peralatan modern mampu melihat gerakan badan janin pada usia sebelum 120 hari!!!, seperti gerakan bernafas, gerakan sendi, detak jantung, lensa mata, tegukan, dll. Gerakan seperti ini merupakan gerakan spontan yang bukan dorongan syaraf inti karena setiap kali ada gerakan kondisi rangkaian syaraf tetap normal.

SEHINGGA gugurlah pendapat yang mengatakan bahwa peniupan roh tidak terjadi sebelum 4 bulan.

Sekarang menjadi jelas kesesuaian antara teori ilmiah/kajian embriologi dengan keterangan Alquran Hadist. Lalu siapakah yang memberitahukan Rasulullah? Yang tidak ada seorangpun yang tau bahkan puluhan abad setelahnya?

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ

(QS. Fushshilat 41:53)

Selengkapnya mengenai artikel Pengaruh Kecanggihan Ilmiah terhadap Masalah Fiqih Embriologi ini ada di Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadis Jilid I tentang Kemukjizatan Fakta Sejarah dalam Alquran.


Lebih lanjut lihat :

No comments:

Post a Comment

Next Prev home